
Berdoa Untuk Anak Saat Masih dalam Sulbi Ayahnya
Ketika orang-orang musyrik dari Thaif menolak seruan Nabi yang
mengajak mereka untuk masuk Islam, bahkan mereka mencaci dan melempari beliau
dengan batu, malaikat penjaga gunung menawarkan kepada beliau untuk menimpakan
dua bukit Akhbasy (dua bukit di Mekkah) kepada mereka.
Pada saat
itu juga Nabi yang berhati lembut lagi penyayang menjawab,
“Aku berharap semoga Allah mengeluarkan dari tulang Sulbi mereka
hamba yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukann-Nya dengan apap pun.”
Maka Allah telah merealisasikan harapan Nabi tersebut dengan keislaman anak-anak mereka.
Nabi Muhammad ï·º juga
memberikan petunjuk kepada kaum muslim agar melakukan hal-hal yang menghasilkan
kemaslahatan bagi anak-anak mereka pada masa mendatang.
Untuk itu, beliau ï·º
bersabda,
“Seandainya salah seorang dia antara kalian sebelum menggauli
istrinya berdoa: “Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami
dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami,’
lalu dari keduanya lahir anak, setan tidak akan dapat mengganggunya selamanya.”
Dalam
hadits ini terkandung anjuran bahwa sebaiknya permulaan yang kita lakukan dalam
hal ini bersifat rabbani, bukan syaithani. Apabila disebutkan nama Allah pada
permulaan senggama, berarti hubungan yang dilakukan oleh suami istri tersebut
berlandaskan ketaqwaan kepada Allah dan dengan izin Allah anaknya nanti tidak
akan diganggu setan.
Allah ï·»
telah memerintahkan agar kita memilihkan calon suami atau calon istri yang
saleh untuk anak-anak kita ketika akan menikahkan mereka. Hal ini agar mereka
mampu membesarkan dan mendidik generasi yang saleh pula. Ada pepatah yang
mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki sesuatu tidak akan bisa memberikan
sesuatu. Oleh karena itu, bibit yang tidak saleh jelas tidak akan dapat memberikan
keturunan yang saleh. Berkenaan dengan ini, Allah ï·» berfirman:
وَأَنكÙØÙواْ ٱلۡأَيَٰمَىٰ Ù…ÙنكÙÙ…Û¡
وَٱلصَّٰلÙØÙينَ Ù…ÙÙ†Û¡ عÙبَادÙÙƒÙÙ…Û¡ ÙˆÙŽØ¥ÙمَآئÙÙƒÙÙ…Û¡Ûš Ø¥ÙÙ† ÙŠÙŽÙƒÙونÙواْ ÙÙقَرَآءَ
ÙŠÙغۡنÙÙ‡Ùم٠ٱللَّه٠مÙÙ† ÙَضۡلÙÙ‡ÙÛ¦Û— وَٱللَّه٠وَٰسÙعٌ عَلÙيمٞ ٣٢
32. Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian
diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu
yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui.